Rabu, 14 Juli 2010

Suzuki Smash Titan



Suzuki Smash Titan - Suzuki Smash Titan kini telah hadir untuk menggebrak pasar motor Indonesia dengan 4-tak segmen underbone. Setelah menunggu kehadiran Suzuki Smash Titan 115 CC secara resmi Suzuki akhirnya hadir untuk meluncurkan produk terbaru mereka lengkap dengan inovasi produk dan strategi bisnis yang lebih kreatif.

Foto Suzuki Smash Titan

Adapun hal yang menarik tentang Suzuki Smash Titan adalah mulai dari desain yang sporty, mesin 115 cc bertenaga serta irit dan harga yang sangat terjangkau untuk konsumen. Suzuki Smash Titan sendiri dapat digunakan untuk keperluan yang serbaguna dan sangat cocok untuk kendraan sehari-hari.

Performa mesin Suzuki Smash Titan sudah terbukti handal. Bebek terbaru Suzuki ini sanggup digas pol 60 jam nonstop. Bertempat di Sirkuit International Sentul, Bogor, Jawa Barat, uji ketahanan Suzuki Titan ini berlangsung mulai 15 Mei 2010 tepat pukul 08.00 dan berakhir 17 Mei 2010 pukul 20.20 WIB.

Dengan ditunggangi 18 pembalap Suzuki, Titan 115 tetap menunjukkan performa yang mantap meski telah melahap jarak sekira 5.070 Km. Dalam uji ketahanan ini Titan dijalankan dengan kecepatan full speed mengikuti karakter tiap-tiap pembalap, rata-rata kecepatannya 92,33 km/jam.

Selain terbukti tetap tangguh melahap ribuan putaran Sirkuit Sentul, Suzuki Smash Titan 115 juga diberi gelar motor dengan ketahanan terlama oleh Museum Rekor Indonesia (MURI). Sebenarnya ini merupakan rekor MURI ketiga yang diperoleh SIS selaku pemegang merek sepeda motor Suzuki. Sebelumnya, generasi Suzuki Smash sebelumnya juga pernah mendapat predikat yang sama pada 2006 silam. Ini menjadi bukti tiap generasi Smash merupakan motor yang tangguh.

Setelah sempat diperkenalkan pertama kalinya di Yogyakarta, SIS resmi meluncurkan bebek Suzuki Smash Titan 115 di Ancol, Jakarta. Motor ini bermesin 113 cc 4-tak SOHC berpendinginan udara, Titan 115 merupakan generasi penerus dari Suzuki Smash dengan perubahan yang cukup signifikan.

Sokongan sumber tenaga itu mampu menghasilkan daya sebesar 8,4 PS di 8.000 rpm dengan torsi puncak hingga 8,9 Nm di 5.000 rpm. Dari hasil uji yang dilakukan oleh sejumlah media, konsumsi rata-rata BBM Titan mencapai 64,33 Km per liter.

Tidak hanya mesin yang memiliki kapasitas silinder lebih besar dibanding Smash terdahulu, Titan juga menggunakan desain body futuristik yang terinspirasi dari motor sport GSX R1000. Desainnya terlihat meruncing di setiap bagian, mulai dari bagian depan, sayap, hingga ke buritan, dan stop lamp.

Hadir dengan tiga varian, tipe pelek jari-jari drum brake, Titan 115 R, dan Titan 115 SR. Dengan tagline Tiada Tanding (Titan) dengan banderol yang kompetitif, desain bodi yang fresh serta mesin baru yang mumpuni namun tetap irit bahan bakar, Suzuki yakin Titan 115 bisa menjadi leader untuk pangsa pasar bebek low sebanyak 12-14 persen.

Saat media gathering di Yogyakarta 11-12 Mei 2010 digelar lomba irit BBM untuk wartawan. Jarak tempuhnya sekitar 20 km. Sebagai juri, pihak SIS melibatkan Pusdiklat Universitas Gadjah Mada (UGM). Sebelum start seluruh tangki motor dikosongkan melalui mangkok karburator.

Peserta dipersilahkan cek masing-masing motor untuk memastikan tangki kosong, lalu mengisinya sendiri dengan satu liter bensin yang telah disiapkan. Hasilnya, Suzuki Smash Titan 115 berhasil membukukan catatan performa yang menganggumkan atas keseluruhan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yakni 1;76. Satu liter bensin bisa menempuh jarak 76 kilometer. Suatu pengiritan yang fantastis.

Sebagai rangkaian aktivitas launching yang dilakukan di Dunia Fantasi Ancol, 25 Mei 2010 malam lalu, SIS selaku ATPM motor Suzuki di Indonesia menggelar Suzuki Jelajah Negeri (SJN 2010) untuk membuktikan durabilitas dan performa mesin Suzuki Titan. Suzuki Titan digeber keliling nusantara selama 50 hari nonstop, melintasi 570 kota di 7 provinsi dengan jarak sekitar 20.000 km yang dimulai dari Jakarta. Dengan touring itu, Suzuki menegaskan bahwa Titan memang kuat dan patut untuk dimiliki.
Suzuki Smash TitanSocialTwist Tell-a-Friend

Tidak ada komentar:

Posting Komentar